Helo Timor Leste

Berawal Dari Gerai Kopi di Surabaya, Wanita Ainaro ini Membangun Cafe Batu Bernuansa Klasik Eropa

Dodo Hawe - Ragam
Sabtu, 20 Apr 2024 14:39
    Bagikan  
CAFE BATU
lianorluli.news

CAFE BATU - Lyza bangga dengan konsep Cafe Batu bernuansa Eropa Klasik yang dibangun di kampung halamannya Ainaro, Timor Leste.

HELOTIMORLESTE.COM - Satu lagi wanita muda kreatif Timor Leste yang bisa menjadi inspirasi kita semua dalam mengembangkan usaha kreatif gerai kopi.

Dia adalah Lyza Betinha Araújo Magno Neves seorang wanita muda yang memiliki semangat dan kreatifitas dalam mengembangkan bisnis cafe di kampung halamannya.

Wanita yang menyelesaikan gelarnya di bidang Arsitektur dengan inisiatif membangun kafe batu di kampung halamannya di kawasan Beiala, Kotamadya Ainaro, Timor Leste.

Lyza membangun sebuah bangunan cafe unik dengan menggunakan model klasik Eropa, yang terletak di kampung lamannya.

Baca juga: Pemerintahkan Sudah Siapkan 5 Ribu Bibit Kopi, Tetapi Masyarakat Penghasil Kopi Belum Berminat

Lyza adalah putri dari João Aleixo Magno Ferreira Neves dan Pascoela de Araújo Neves, anak ke-6 dari delapan bersaudara.

Kreatifitas dan berkarakter unik bangunan cafe yang dikembangkan Lyza yang kini mendapat perhatian dari banyak orang di Ainaro.

Seluruh ide pembuatan cafe yang ia bangun, ada dia konsef sendiri termasuk bangunan dan pernik-pernik dekorasi hingga kursi tempat nongkron tamunya.

Wanita berperawakan semampai menyelesaikan studinya di pendidikan jurusan Arsitektur, Universitas Katolik Dharma Cendika Surabaya, Indonesia lulus pada tahun 2018.

CAFE BATU AINARO

Setelah menyelesaikan studinya, Lyza kembali ke Timor selama dua tahun tanpa rencana konkrit, hingga muncul ide untuk membangun kafe batu modern dengan model klasik Eropa, yang terinspirasi dari iklim Ainaro.

"Selesai kuliah di Surabaya saya kembali ke Ainaro, Timor Leste tahun 2019. Selama dua tahun di rumah saya sendiri, hingga muncul ide mendesain kafe, termasuk kursi dan aksesoris lainnya," kata Lyza seperti dilansir media online lokal lianorluli.news, 9 April 2024 lalu.

Menurut Lyza ide pembuatan kafe batu ini sebenarnya bermula saat ia kuliah di Surabaya, namun tak terlaksana, hingga akhirnya berhasil dilaksanakan setelah dia tinggal di Ainaro karena lingkungannya yang indah, situs sejarah invasi Portugis, dan pemanfaatan model tradisional Eropa.

Baca juga: Data Ekspor Kopi Timor Leste Terus Menurun, Peringatan Dari Peneliti Timor Leste untuk Melakukan Langkah Tepat

Ide untuk membuka kafe muncul di benak Lyza ketika ia masih kuliah di Surabaya dan berkaca pada lingkungan Ainaro yang asri dan menarik, dan sebagian terbentuk dari sisa-sisa batuan serbuan Portugis.

"Saat saya sekolah di Surabaya, saya sudah mendesain sebuah kedai kopi, hal ini menginspirasi saya untuk ingin membuka kedai kopi ketika saya kembali ke Timor," jelas Lyza.

Gagasan itu muncul ketika dia tertarik dengan kedai kopi di Surabaya, sehingga terciptalah ide untuk membuka usaha kedai sendiri di Ainaro, hingga akhirnya ide itu benar-benar diwujutkan.

Baca juga: Perkebunan Kopi Timor Leste Banyak yang Berusia 400 Tahun, Segera Lakukan Langkah Serius

Ia kemudian memutuskan untuk membangun cafe dengan desain tradisional Eropa klasik yang dibangun dari bebatuan yang banyak tersedia di sekitar rumahnya sendiri.

Meski belum memiliki pengalaman menjadi barista, Lyza yakin bisa melakukannya karena terinspirasi dari ibunya sendiri yang menyukai kopi.

"Saya terinspirasi oleh ibu saya yang sangat menyukai kopi, sehingga ketika saya kembali ke Timor, saya tidak ragu untuk menekuni passion saya dalam membuat kopi yang enak," jelasnya.

Lyza yakin bahwa dia bisa melakukannya meskipun tidak memiliki pelatihan formal, karena pengalamannya dari sang ibu, yang setiap hari dia lihat dan praktikan.

Baca juga: Inilah Kopi Manggarai, Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan Tak Kalah Enak dengan Kopi Timor Leste

"Saya yakin bisa, pengalaman saya peroleh dari mengawasi ibu saya dan menemaninya ke berbagai lokakarya dan kegiatan lain yang membutuhkan makanan dan katering," kata remaja putri kreatif ini.

Lyza menjelaskan Cafe Beiala hanya menggunakan produk lokal, bukan produk impor, dan kopi dari Ainaro disajikan bersama masakan lokal lainnya.

Meski mengambil jurusan arsitektur, Lyza tidak berpikir untuk mencari pekerjaan di pemerintahan karena menurutnya, orang dipekerjakan bukan berdasarkan kapasitasnya, melainkan berdasarkan koneksi politik.

Baca juga: Inilah Kopi Manggarai, Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan Tak Kalah Enak dengan Kopi Timor Leste

Itu sebabnya dia memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri, dan dia yakin dengan kemampuannya ini akan menghasilkan sebuah ide kreatig yang bermanfaat.

"Saya tidak punya gelar, tapi saya punya kemauan dan kreativitas untuk melakukan apa yang saya rasakan. Tergantung minat kita, kita tidak boleh malu atau malu untuk mulai mengejar impian kita," kata Lyza di kafenya yang nyaman itu.

Baca juga: Presiden Asosiasi Kopi Timor Serukan Mejaga Kualitas Kopi Timor Leste Agar Diperhitungkan di Pasar Global

Sebagai seorang remaja putri kreatif, Lyza telah menghadapi tantangan, namun ia pantang menyerah dan menyemangati saudara-saudaranya serta remaja putri lainnya untuk tidak takut mengekspresikan diri dan mengejar minatnya tanpa takut melakukan kesalahan.

'Keluarga saya tidak pernah meninggalkan saya sendirian dan pasangan saya selalu bersama saya dalam situasi apa pun untuk memberi saya ide dan dukungan karena itulah kekuatan saya," kata Lyza sebagai