HELOINDONESIA.COM - Keputusan ragu-ragu yang dilakukan wasit Yudi Nurcahya dalam memimpin laga antara Persik vs PSM Makassar di Stadion Brawijaya Kediri berbuntut panjang, Kamis (21/12/2023).
Kinerja kepemimpinan wasit menjadi sorotan banyak pihak, bahkan manajemen Persik resmi melayangkan protes ke PSSI, Selasa (19/12/2023).
Ada beberapa persoalan terkait tindakan yang dianggap kurang tepat dilakukan wasit Yudi Nurcahya, hingga manajemen melaporkan ke Komisi Disiplin PSSI.
Baca juga: Tanpa Anderson dan Hamra Permainan Persik Kediri Kalah Efektif Dibanding PSM Makassar
Yang pertama terkain pertandingan menit ke-52, pelanggaran salah satu pemain PSM yang mengenai tangan di kotak penalti, setelah umpan dari Nuri Fasya, namun wasit enggan membunyikan peluit pelanggaran.
Seperti kita ketahui selain itu terjadi kericuhan dalam laga Persik vs PSM dimenit ke-84 adanya keputusan wasit Yudi Nurcahya terkait sundulan kepala pemain PSM Yusran Fernandes ke arah gawang Dikri Yusron yang berbuah gol.
Terjadi tidak ketegasan wasit dalam gol itu yang dianggap menjadi biang masalah kericuhan saat pertandingan yang juga dihentikan hampir 30 menit.
Wasit yang tiba-tiba menghentikan pertandingan mendapat protes dari pemain PSM, padahal saat itu Persik sedang dalam kondisi melakuan serangan ke arah gawang PSM Makassar.
Belum lagi setelah sundulan Yusran dinyatakan gol dan beberapa pemain PSM melakukan selebrasi provokatif ke arena tribun selatan Stadion Brawijaya Kediri.
Kemudian yang terakhir saat pertandingan dilanjutkan pasca jeda dimenit ke-86, Persik Kediri berhasil mencetak gol, kejadian serupa dengan gol yang dilakukan oleh PSM, namun sang wasit tidak meniup peluit tanda terjadinya gol.
Baca juga: Mengejutkan Kecintaan Renan Silva Pada Persik, Ingin Pensiun Bersama Skuad Macan Putih
Sementara pelatih Persik, Marcelo Rospiden mengatakan seharusnya tuga wasit hanya mematuhi aturan itu saja.
"Namun kenyataannya mereka melakukan kesalahan," ujar pelatih Marcelo Rospide seperti dilansir Radar Kediri, Kamis (21/12/2023).
Bahkan menurut Marcelo laga seperti itu memalukan, persepakbolaan di Indonesia.
AKibat wasit tidak tegas laga yang seharusnya berakhir pukul 16:45 WIB, harus molor cukup lama, hingga lebih dari satu jam.
"ini menjadi pengalaman pertama kali saya dalam sejarah," kata Marcelo Rospide.
Oleh karena itu dia menghimbau kepada wasit lokal untuk terus berbenah, terutama masalah pemanan peraturan sepakbola Indonesia.
Baca juga: Karena Alasan Persikmania, Pemain asal Portugal Ze Valente Semangat Bergabung dengan Persik Kediri
Dikatakan sehariusnya kejadian seperti itu bisa dihindari asalkan wsit mengerti dan mampu mengapliasikan peraturan dengan tegas.
Marcelo mencontohkan saat Persik melawan Persib Bandung dipimpin seorang wasit asing yang tegas.
Pertandingan berjalan lancar tidak ada drama atau kericuhan sedikitpun, para wasit bisa belajar dari cara memimpin wasit asing. **